Selasa, 26 Oktober 2010

SASTRA

Ciri-ciri sastra lama

1. Anonim (tdk ad nama pengarang)

2. istana sentries (terikat pd kehidupan istana/ kerajaan)

3. tema karangan bersifat fantastis

4. karangan berbentuk tradisional

5. proses perkembangannya statis

6. menggunakan bahasa klise

Ciri-ciri sastra baru

1. pengarang dikenal oleh masy luas

2. bahasanya tdk klise

3. proses perkembangannya dinamis

4. tema karangan bersifat rasional

5. bersifat modern/ tdk tradisional

6. masy sentries (berkutat pd masalah kemasyarakatan)

Ciri-ciri sastra modern

1. bersifat bebas tdk terikat oleh bentuk & isi

2. pengarang dikenal

3.bahasa yg digunakan tdk klise

4. tema bebas

Sastra lama

Prosa lama dongeng ( fable, legenda, mithe, sage, parabol, penggeli hati), hikayat, sejarah, kitab.

Puisi lama bidal, pantun, syair, gurindam, seloka

Sastra baru

Prosa baru biografi, otobigrafi, kisah perjalanan, roman, novel, cerita pendek, kritik, esay, studi, drama

Puisi baru distichon, terzina, quantion, quint, sextet, septime, stanza, soneta, sajak bebas, pantun modern

Sastra modern

Puisi kontemporer adl puisi yg berusaha lari dari ikatan konvensional puisi itu sendiri.

Puisi konvensional adl puisi yg masih terikat oleh aturan.

Puisi inkonvensional adl puisi yg menentang idiom-idiom konvensinal.

Imajinatif

1. isinya bersifat khayal

2. menggunakan bhs yg konotatif

3. memenuhi syarat estetika seni

Cth: puisi, prosa, drama

Non imajinatif

1. isinya menekankan unsure factual/ fakta

2. menggunakan bhs yg cenderung denotative

3. memenuhi unsure-unsure estetika seni

Cth: esai, kritik, biografi, otobiografi, sejarah, catatan.

Sastra sbg karya seni

Ada 3 hal yg membedakan karya sastra dg karya-karya tulis lain yg bukan sastra. Yaitu sifat khayalan, adanya nilai-nilai seni, dan adanya penggunaan bhs yg khas. Sifat khayali karya sastra mrpakan akibat dr kenyataan bahwa karya sastra diciptakan dg daya khayal dan walaupun karya sastra hendak berbicara tentang kenyataan-kenyataan dan masalah kehidupan yg nyata, karya sastra itu terlebih dahulu menciptakan dunia khayali, sbg latar blkg tmpt kenyataan2 dan masalah2 itu dpt direnungkan dan dihayati oleh pembaca.

Nilai2 seni keutuhan/ kesatuan dlm keragaman, keseimbangan, keselarasan, tekanan yg tepat.

Pengolahan thd bahasa akn meningkattkan daya ungkap dan sekaligus keindahan bhs itu

4 permasalahan pokok dlm karya sastra.

1. masalah manusia dg tuhan

2. masalah manusia dg alam

3. masalah manusia dg manusia lain

4. masalah manusia dg dirinya sendiri

5 nilai yg terkandung dlm karya sastra

1. nilai hedonic, yg memberikan kesenangan secara langsung

2. nilai artistic, yg memanifestasikan ket seseorang

3. nilai cultural, yg mengandung hub yg mendalam dg suatu masy atau kebudayaan

4. nilai eis, moral-religius, bila dlm suatu karya sastra terpancar ajaran yg ad sangkut pautnya dg etika, moral, agama

5. nilai praktis, bila mengandung hal praktis yg dapat dilaksanakan dlm kehidupan.

Aliran-aliran kesustraan

1. Impresionisme = penjelmaan perasaan & pikiran scr sugesti. Jadi, tdk berterus terang. Pengarang melukiskan sepintas lalu, bukan perasaan yg sudah diolah oleh pengarang ttp hrus diolah sendiri oleh pembacanya. Cth: cerpen, roman

2. ekspresionisme = pernyataan jiwa pengarang yg dituangkan dlm bentuk karya sastra scr subjektif. Cth: sajak2 chairil anwar

3. romantic = aliran yg mementingkan perasaan, menekankan pd angan2 kehidupan yg indah.

4. realistic = karangan yg mengungkapkan kenyataaan (riil)

5. religius = karya sastra yg memiliki rasa ketuhanan yg dlm, keimanan, ketaqwaan kpd tuhan.

6. simbolis = biasanya menggunakan symbol hewan atau tumb yg seolah2 berperilaku spt manusia. Cth: fable

7. naturalisme = menceritakan yg sebenarnya

8. surialisme = kenyataan tp msih dlm angan2

9. psikologisme = kejiwaan. Cth: atheis

10. idealisme = pengarang seolah2 mjd peramal/ memandang sesuatu yg ke dpn. Cth: layar terkembang.

(pantun)

Berburu ke padang datar

Mendapat rusa belang kaki

Berguru kepalang ajar

Bak bunga kembang tak jadi

(syair)

Menuju maksud ke jln bakti

Sukar dan sulit bukan seperti

Mengadu untung di tempat saksi

Jika tak paham celakalah pasti

(gurindam)

Apabila banyak berkata- kata

Disitulah jln masuknya dusta

Kalau mulut tajam dan kasar

Boleh ditimpa bahaya besar

(soneta)

Gembala

Perasaan siapa takkan nyata

Melihat anak berlagu dendang

Seorang saja di tepi padang

Tiada berbaju buka kepala

Begini nasib anak gembala

Berteduh dibawah kayu yg rindang

Semenjak pagi meninggalkan kandang

Pulang kerumah di senja kala

Jauh sedikit sesayup sampai

Terdengar olehku bunyi serunai

Melagukan alam nan indah permai

Bahagia gembala di segara hijau

Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau

Maukah aku menurutkan dikau

(puisi kontemporer)

Di

Betul

Kau pasti

Sedang menghitung

Berapa nasib lagi tinggal

Sebelum fajar terakhir kau tutup

Tanpa seorang pun tahu siapa kau dan

……………………….

(puisi inkonvensional)

Sepisaupi

Sepisau luka sepisau duri

Sepikul dosa sepukau sepi

Sepisau duka serisau diri

Sepisau sepi sepisau nyanyi

0 komentar:

Posting Komentar