Selasa, 26 Oktober 2010

PELAKSANAAN BIMBINGAN DI SDN KEDUNGGEDE I

PELAKSANAAN BIMBINGAN

DI SDN KEDUNGGEDE I

Kec. DLANGGU,

Kab. MOJOKERTO

Oleh

Muhammad Nuruddin

(071644036)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2009

Pelaksanaan Bimbingan

di Sekolah Dasar Negeri Kedunggede I,

Kec. Dlanggu, Kab. Mojokerto

Nama Guru : Nurhayati, SP.d

Tanggal Lahir : 22 Agustus 1968

Guru Kelas : I (Satu)

Anak yang bermasalah : Agus Wijanarko

Tanggal Lahir : 1 Mei 2002

Kelas : I (Satu)

Didalam mendidik anak tidak dapat berjalan dengan lancar, pasti mengalami kendala. Diantaranya ada siswa yang suka mencuri barang- barang temannya. Seperti yang dialami di SDN Kedunggede I, Kec. Dlanggu, Kab. Mojokerto. Kejadian ini dialami oleh siswa kelas I dengan guru pengajar bernama Bu. Nurhayati, SP.d.

Tugas guru tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik dan membimbing hal ini yang dialami oleh Bu. Nurhayati, SP.d sebagai guru kelas I. Karena didalam kelas tersebut ada suatu kejadian/ masalah bahwa ada anak yang kehilangan uangnya yang diletakkan didalam tas sekolah. Didalam menyelesaikan perkara ini, Bu. Nurhayati tidak bisa menyelesaikannya sendiri, perlu dukungan dan bantuan orang tua murid yang bersangkutan.

Pada waktu pelajaran olah raga semua siswa ikut olah raga tetapi ada salah satu anak yang bernama Agus Wijanarko tidak ikut karena alasan sakit, sehingga anak tersebut seorang diri berada didalam kelas. Anak- anak yang telah selesai olah raga kembali masuk ke kelas untuk ganti pakaian dan mengambil uang saku untuk jajan. Tetapi ada salah seorang siswa bernama Rani yang uangnya hilang.

Saat itu juga Rani melapor kepada guru kelas yang mengajarnya, yaitu Bu. Nurhayati. Atas kejadian ini Bu. Nurhayati segera bertindak cepat untuk mencari anak yang tidak ikut olah raga yang tadi selalu berada didalam kelas. Karena yang berada dalam kelas adalah Agus yang tidak ikut olah raga dan Agus ini suka mentraktir teman- temanya, padahal keadaan ekonomi orang tuanya biasa- biasa saja. Maka Bu. Nurhayati langsung memanggil dan menanyai Agus tentang hilangnya uang Rani. Tetapi Agus saat ditanya langsung menyangkal dan marah- marah. Bu. Nurhayati pun tidak kehabisan cara yaitu menggeledah tas Agus, tetapi tidak ditemukan. Dilanjutkan dengan menggeledah sakunya juga tidak ditemukan. Akhirnya disuruh membuka sepatunya. Eh… ternyata uang tersebut diletakkan didalam sepatu.

Kemudian Agus dibawa ke kantor untuk diberikan bimbingan supaya tidak membiasakan mencuri. Karena mencuri itu adalah perbuatan tercela dan merugikan orang lain serta berdosa. Tetapi Agus sepertinya tidak merasa bersalah dan biasa- biasa saja mungkin anak ini sudah terbiasa. Esok harinya orang tua Agus di panggil ke sekolah untuk menyelesaikan masalah ini. Bu. Nurhayati bersama orang tua Agus sama- sama memberikan bimbingan dan nasihat kepada Agus supaya tidak membiasakan mencuri dan tidak mengulanginya lagi atas perbuatan tersebut. Di hari berikutnya Agus sudah sadar dan tidak mengulani lagi atas perbuatannya yang selama ini dilakukan. Dan apabila uang sakunya kurang, segera minta tambahan uang saku kepada orang tuanya. Jadi kurang lebih didalam melakukan bimbingan pada anak yang suka mencuri Bu. Nurhayati membutuhkan waktu kurang lebih selama tiga hari. Tetapi Bu. Nurhayati tidak lepas tanggung jawab begitu saja setelah tiga hari. Beliau masih tetap mengadakan kontrol untuk semua muridnya, terutama untuk Agus.

Sejauh ini didalam menyelesaikan masalah yang dialami muridnya, Bu. Nurhayati selalu berhasil. Ketika memberikan bimbingan, Bu. Nurhayati menyampaikan pesan- pesan moral kepada muridnya. Seperti mencuri merupakan perbuatan tercela, merugikan orang lain dan perbuatan yang melanggar agama. Maka dari itu mencuri harus di jauhi dan ditinggalkan terutama untuk anak didik di sekolah. Pendidikan bukan menjadi tanggung jawab guru saja tetapi juga peran orang tua sangat dibutuhkan demi untuk keberhasilan pendidikan anak.

0 komentar:

Posting Komentar