LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA
“MOMEN INERSIA”
Disusun oleh:
Kelompok 6
1. Indah Febri Astuti (071644002)
2. Endang Suhartatik (071644006)
3. Laili Lati Kamilatul J (071644007)
4. Rahayu P (071644014)
5. Muhammad Nuruddin (071644036)
6. Siti Maimanah (071644038)
PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2008
I. TUJUAN PERCOBAAN
- Memahami konsep momen inersia
- Menentukan momen inersia bola pejal
II. DASAR TEORI
N S
fs
h
w cos θ
w sin θ
w
Gambar 1. bola menggelinding pada bidang miring
θ
Bila bola menggelinding menuruni bidang miring sejauh s maka berlaku hukum kekekalan energi mekanik :
m g h = ½ mv2 + ½ Iω2 (1)
Karena ω = v/r maka persamaan (1) dapat dituliskan:
m g h = ½ mv2 + ½ Iv2/r2
2 m g h = mv2 (1 + I/mr2)
atau dapat juga dituliskan :
v2 = 2gh/(1 + I/mr2) (2)
Dengan v = kecepatan linear benda
I = momen inersia
r = jari – jari bola/ silinder
Jika bola tersebut melakukan gerak lurus berubah beraturan dengan percepatan a maka berlaku:
v = a t ; s = ½ a t2
atau
v2 = 2 a s (3)
Dengan v = kecepatan bola setelah menempuh jarak s.
Penggabungan persamann (2) dan (3) menghasilkan :
2 a s = 2gh/(1 + I/mr2)
atau
a = g(h/s) / (1 + I/mr2) (4)
Karena a = 2s/t2 maka persamaan (4) dapat dituliskan :
I = { (ght2/2s2) – 1 }mr2 (5)
III. METODE PERCOBAAN
A. Rancangan Percobaan
Gambar 2. Pengukuran momen inersia bola
B. Alat dan Bahan
1. Bola pejal 1 buah
2. Papan luncur 1 buah
3. Meteran (rol) 1 buah
4. Mikrometer sekrup 1 buah
5. Stopwatch 1 buah
6. Timbangan (kapasitas besar) 1 buah
C. Langkah Percobaan
- Mengukur jari – jari bola kemudian menimbangnya.
- Meletakkan bola seperti sistem pada gambar 2 dan sebelum di lepas diukur (ditetapkan) nilai h dan s.
- Tepat saat bola dilepaskan secara serentak menghidupkan stopwatch dan ketika sampai pada ujung s stopwatch dimatikan.
- Mengulangi langkah (2) dan (3) untuk bola beberapa kali (minimal 3 kali).
- Dari data pengukuran yang diperoleh ditentukan momen inersia bola dengan menggunakan persamaan (5).
D. Data dan Analisis
A. Data
Adapun data yang diperoleh selama percobaan sebagai berikut.
Jenis Benda | Perc ke- | m ± Δm | r ± Δr | h ± Δh | s ± Δs | t ± Δt |
Bola | 1 2 3 4 5 6 7 | 16,3 gr 16,3 gr 16,3 gr 16,3 gr 16,3 gr 16,3 gr 16,3 gr | 24,9 mm 24,9 mm 24,9 mm 24,9 mm 24,9 mm 24,9 mm 24,9 mm | 9 cm 7,8 cm 6,8 cm 5,8 cm 5 cm 4,1 cm 3,1 cm | 91,5 cm 81,5 cm 71,5 cm 61,5 cm 51,5 cm 41,5 cm 31,5 cm | 1,8 s 1,5 s 1,3 s 1,5 s 1,4 s 1,2 s 1 s |
Ket : SU = 24,5 mm
SN = 40 mm
Ketelitian = 0,01
B. Analisis
Dari data diatas dengan menggunakan persamaan (5)
I = { (ght2 / 2s2) – 1 }mr2
Diperoleh momen inersia bola sebagai berikut:
Jenis Benda | Perc ke- | I = { (ght2/2s2) – 1 }mr2 |
Bola | 1 2 3 4 5 6 7 | -9930,167 -10.000,239 -9992,57 -9931,8 -9919,4 -9932,9 -9948,3 |
E. DISKUSI
Momen inersia pada percobaan diatas diperoleh dengan hasil:
Jenis Benda | Perc ke- | I = { (ght2/2s2) – 1 }mr2 |
Bola | 1 2 3 4 5 6 7 | -9930,167 -10.000,239 -9992,57 -9931,8 -9919,4 -9932,9 -9948,3 |
Hasil tersebut bernilai negatif dan nilainya kecil. Yang paling kecil nilainya diantara semua percobaan diatas adalah percobaan no-2 . Kecilnya nilai momen inersia tersebut disebabkan karena momen inersia memang hanya berupa titik materi yang nilainya sangat kecil.
F. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai – nilai momen inersia diatas telah sesuai dengan teori momen inersia. Dimana nilai momen inersia memang kecil karena momen inersia hanya sebuah benda tegar yang sangat kecil atau berupa titik materi.
2 komentar:
Berarti, momen inersia itu kemungkinannya bisa negatif ya?
kayanya kalo negatif terjadi error ga si?
Posting Komentar