Rabu, 06 Januari 2010

PENDEKATAN DALAM PKN


PENDEKATAN DALAM PKN

1. evokasi (kebebasan & kesempatan)

2. Inkulkasi (menanamkan)

3. kesadaran

4. penalaran moral

5. analisi nilai

6. pengungkapan nilai

7. komitmen

8. memadukan

1. evokasi = inisiatif siswa utk mengekspresikan scr spontan

* didasarkan : kebebasan & kesempatan, terbuka, bersahabat, kondusif utk mengungkapkan pemikiran (perasaan siswa)

* kendalanya : cultural, psikologikal

* perlu : dorongan, stimulus

* peran : guru, orang tua, masyarakat dalam menanamkan moral

* nilai, norma, dikelas ≠ d masy

konflik = intra personal conflik, inter personal conflik

2. inkulkasi = menanamkan nilai moral (diberi pertanyaan yg mengarah ke moral siswa)

* dikembangkan pertanyaan nilai utk: memepengaruhi, mengarahkan pd kesimpulan nilai

* nilai yg ditanamkan d manipulasi ke dlm pertanyaan

3. kesadaran = bagaimana mengungkap & membina kesadaran nilai siswa. Kesadaran siswa ttg nilai yg d yakini akan terungkap. Bahkan siswa bisa mengungkap nilai org lain

4. moral

* anak dihadapkan pd dilema moral

* ambil keputusan berdasarkan alasan moral yg logis

* media stimulus : pertanyaan, pernyataan, cerita, gbr atau hal- hal yg dilematis

* focus pendekatan : nalar / logika & perasaan / nurani

5. analisi nilai

* analisis = tahapan ingatan / kognitif

* siswa mengkaji media / stimulus

* analisis : dimulai sekedar melaporkan, sampai memilih dan mengemukakan hasil kajiannya.

* pendekatan analisi erat dg penalaran

6. pengungkapan nilai

* upaya kesadaran diri dan memperhatikan diri sendiri

* faktor kunci pertimbangan yg di senangi atau tidak

* siswa di bina kesadaran emosional tentang nilai moral dg cara kritis dan rasional, utk menguji kebaikan, kebenaran, dan ketepatannya.

7. komitmen (kesepakatan)

* komitmen nilai yg mendasari guru dlm KBM (pola piker guru)

* nilai moral pancasila & UUD 45 mjd komitmen bangsa indonesia utk dilestarikan, di transformasikan pd generasi muda

* tujuan : melatih pola piker dan tindakan siswa pd komitmen bangsa

8. memadukan

* memadukan pengetahuan dan pengalaman riil siswa

* KBM = proses penyatuan pengetahuan dg pengalaman langsung melalui metode partisipasi, simulasi, sosio drama, studi proyek/ lapangan

* dlm KBM dikemukakan contoh perilaku, membantu siswa menirukan

* nilai dlm keluarga: kasih sayang, saling menghormati, kebersihan / keindahan, kepatuhan.

* Nilai lingkungan siswa : saling menyayangi, tolong- menolong, adil, disiplin, mematuhi aturan, jujur, sportif

* guru : perilakunya mjd acuan siswa, digugu dan ditiru, lebih percaya dr pd org tua.

Selasa, 05 Januari 2010

Strategi Pembelajaran


STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Jelaskan pengertian strategi belajar mengajar!

strategi belajar mengajar dpt diartikan sbg kegiatan guru utk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek- aspek dari komponen pembentuk sistem instruksional, dimana utk itu guru menggunakan siasat tertentu. Atau dpt diartikan pula sbg pola umum kegiatan guru – anak didik dlm upaya perwujudan kegiatan belajar mengajar utk mencapai tujuan yg telah digariskan.

2. lebih luas mana strategi atau metode?

Strategi dg metode lebih luas strategi, sebab dlm kegiatan belajar mengajar, guru harus memiliki strategi agar anak didik dpt belajar scr efektif dan efisien, mengena pada tujuan yg diharapkan. Salah satu langkah utk memiliki strategi itu adl harus menguasai teknik- teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adl strategi pengajaran sbg alat utk mncapai tujuan yg diharapkan.

3. apa yg dimaksud dg metode? Kemukakan contoh metode!

Metode adl suatu cara yg dipergunakan utk mencapai tujuan yg telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dg tujuan yg ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.

Contoh:

*ceramah adl utk menyampaikan keterangan/ informasi/ uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah scr lisan.

*tanya jawab adl cara penyajian pelajaran dlm bentuk pertanyaan yg harus dijawab, terutama dari guru kpd siswa, tetapi dpt pula dari siswa kpd guru.

*diskusi adl cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan kpd suatu masalah yg bisa berupa pernyataan / pertanyaan yg bersifat problematis utk dibahas dan dipecahkan bersama.

4. berikan penjelasan apakah pend merupakan suatu sistem!

Pend merupakan suatu sistem. Istilah sistem mempunyai pengertian keseluruhan yang terdiri atas bagian- bagian yg terorganisasi atau suatu konstruksi bagian – bagian yg membentuk suatu keseluruhan yg kompleks, atau lebih luas lagi sistem diartikan sbg serangkaian komponen- komponen yg saling terkait dan berfungsi utk tercapainya tujuan yg telah ditetapkan terlebih dahulu. Begitu juga dg pend. Pend terdiri dari bagian- bagian yg berupa komponen- komponen pend yg terorganisir dg baik utk mencapai suatu tujuan tertentu. Komponen atau bagian- bagian dari pend yaitu: tujuan pendidikan, isi pend, metode pend, alat pend, pendidik, peserta didik, lingk pend.

5. berikan penjelasan ttg strategi pemb ekspositoris!

Strategi pemb ekspositoris adl suatu strategi belajar mengajar yg menyiasati agar semua aspek pembentuk sistem instruksional mengarah pada tersampaikannya isi pelajaran kpd siswa scr langsung.dimana materi pel sudah diolah dan disajikan guru. Siswa tdk perlu mencari dan menemukan sendiri fakta, prinsip, dan konsep yg dipelajari. Semuanya telah dipersiapkan guru dg rapi dan lengkap shg peserta didik tinggal menerima, mencatat, dan memahaminya saja dg tertib dan teratur tentang materi yg disajikan. Tahapan yg dilakukan guru dlm strategi ini adl preparasi, apersepsi, presentasi dan resitasi. Metode yg digunakan ceramah.

6. berikan penjelasan ttg strategi pemb heuristik/ hipotetik!

Strategi pemb heuristik adl suatu strategi pemb yg menyiasati agar aspek dari komponen pembentuk sistem instruksional mengarah pada pengaktifan siswa utk mencari, menemukan, menganalisis dan menyimpulkan sendiri fakta, prinsip dan konsep yg mereka butuhkan. Guru hanya sbg fasilitator (pembimbing). Prosedur yg dilakukan guru dlm strategi ini adl simulation, problem statemen, data colection, data processing, verivication, dan generalization. Metode yg digunakan demonstrasi, eksperimen.

1. Dalam proses belajar mengajar guru dapat berperan sebagai :

a. model

b. komunikator

c. motivator

d. evaluator

Jelaskan peran guru tersebut dan berikan contohnya!

Jawab.

a. model

sebagai model, guru berharap dengan permodelan yang ditampilkan dapat memberi pengalaman keantusiasan belajar siswa. Ia tidak menekankan kepada daya ingat terhadap apa yang dikatakan, melainkan menginginkan siswa menemukan ide atau gagasan baru pada akhir pelajaran. Selain itu guru sebagai model juga berperan sebagai pemberi keseimbangan, pemberi pengalaman, pemberi gagasan baru dari permodelan.

Contoh.

- Guru memberi contoh perilaku hidup rukun antar sesama yang diwujudkan dengan kerja bakti.

- Guru memberi contoh perilaku menghormati antar pemeluk agama, misalnya antara islam dengan kristen.

b. komunikator

Guru berperan sebagai komunikator pembangun masyarakat. Seorang guru dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang- bidang yang dikuasainya. Dalam hal ini guru dapat bertugas sebagai pembawa suara dan kepentingan masyarakat dalam pendidikan. Selain itu, juga menyampaikan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat.

Contoh.

- Guru menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan bagi putra- putri mereka.

c. motivator

Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat menganalisis motif- motif yang melatar belakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya di sekolah. Setiap saat guru harus bertindak sebagai motivator, karena dalam interaksi edukatif tidak mustahil adanya anak didik yang malas belajar.

Contoh.

- Guru memberikan pujian atau hadiah pada siswa yang menunjukkan usaha yang baik, tidak menyalahkan pekerjaan atau jawaban siswa secara terbuka sekalipun jawaban tersebut belum memuaskan.

d. evaluator

Sebagai evaluator, guru dituntut untuk menjadi seorang evaluator yang baik, dan jujur dengan memberikan penilaian yang menyentuhaspek ekstrinsik dan intrinsik. Selain itu guru juga dituntut tidak hanya menilai produk (hasil pengajaran), tetapi juga menilai proses (jalannya pengajaran).

Contoh.

Guru tidak hanya menilaihasil pengajaran tetapi juga menilai proses atau jalannya pengajaran. Bisa jadi anak didik yang berprestasi belum tentu memiliki kepribadian yang baik.

2. Mengapa seorang guru perlu memahami dan menguasai strategi pembelajaran? Jelaskan dan berikan contoh konkrit.

Jawab.

Seorang guru perlu memahami dan menguasai strategi pembelajaran karena strategi mengajar merupakan tindakan nyata dari guru atau praktek dari guru dalam melaksanakan pengajaran di kelas. Selain itu juga merupakan usaha guru dalam menggunakan beberpa variabel pengajaran (tujuan, bahan, metode, dan alat serta evaluasi). Agar dapat mempengaruhi tujuan yang telah ditetapakan.

Contohnya.

Guru dituntut untuk dapat mengatur waktu dan kegiatan secara fleksibel sehingga rangkaian tahapan mengajar dapat diterima.

3. Kemukakan dan jelaskan upaya- upaya apa yang harus dilakukan seorang guru agar dapat menerapkan strategi pembelajaran dengan baik. Jelaskan dan beri contoh upaya- upaya tersebut.

Jawab.

Upaya- upaya yang harus dilakukan oleh seorang guru agar dapat melaksanakan strategi pembelajaran dengan baik, antara lain:

a. Melaksanakan tahapan mengajar>> mempunyai tiga pokok tahapan dalam strategi mengajar, yaitu tahap pemula (pra instruktural), tahap pengajaran (instruksional), dan tahap penilaian dan tahap tindak lanjut. Ketiga tahapan ini harus ditempuh pada setiap saat melaksanakan pengajaran karena apabila salah satu ditinggalkan tidak dapat dikatakan proses pengajaran.

b. Melakukan pendekatan mengajar>>

- karena tinggi rendahnya kadar kegiatan belajar banyak dipengaruhi oleh pendekatan mengajar yang digunakan guru.

- Ada beberapa pendapat mengenai pendekatan mengajar. Ricard Anderson mengajukan dua pendekatan, yakni pendekatan yang berorientasi kepada guru atau disebut teacher centered dan pendekatan yang berorientasi kepada siswa atau disebut student centered.

- Pendekatan pertama disebut pula tipe Otokratis dan pendekatan kedua disebut tipe Demokratis.

- Pendekatan manapun yang akan dipilih guru hendaknya perlu diperhatikan bahwa inti dari proses belajar mengajar ialah adanya kegiatan siswa belajar, artinya harus berpusat kepada siswa, bukan kepada guru atau pengajar.

c. Perlu memperhatikan prinsip mengajar

- Prinsip mengajar atau dasar mengajar merupakan usaha guru dalam menciptakan dan mengkondisi situasi belajar mengajar agar siswa melakukan kegiatan belajar mengajar secara optimal.

Beberapa prinsip mengajar yang paling utama harus digunakan guru antara lain prinsip motivasi, koperasi, dan kompetisi, korelasi dan integrasi, aplikasi, transformasi, individualistik.

4. Jelaskan bagaimana penerapan ZPD dalam pembelajaran dan berikan suatu contoh yang konkrit tentang penerapannya.

Jawab.

Untuk mengembangkan belajar anak maka penerapan ZPD harus memperhatikan lingkungan belajar, dimana lingkungan belajar tersebut harus sesuai dengan dimensi perkembangan anak yang meliputi dimensi perkembngan fisik, dimensi perkembangan sosioemosinal, dan dimensi perkembangan bahasa. Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan adalah tingkat perkembangan kemampuan anak dan tingkat perkembangan nyata anak. Hal tersebut perlu dipahami agar guru mengetahui perkembangan anak sehingga dari anak yang mula- mula tidak bisa mengerjakan apa- apa, kemudian anak bisa mengerjakan dengan arahan sampai pada akhirnya anak dapat mengerjakan suatu hal sendiri.

Contoh.

Dalam mengajar guru harus mengetahui tingkat perkembangan anak. Misalnya, anak kls 1 SD rata- rata hanya bisa berhitung anatar 1 samapi 20. jadi guru tidak boleh memaksakan seorang anak untuk bisa berhitung anatara 1 sampai 100. karena kapasitas yang dimiliki oleh seorang anak pada tingkat usia tertentu akan berbeda. Kemampuan anak akan berkembang seiring dengan arahan dari gurunya.

Mengajar adl upaya dlm memberikan stimulus, bimbingan, pengarahan & dorongan kpd siswa agr trjdi proses bljr (WH. Burton)

Tekanan pd guru yg melakukan

Belajar: adl proses yg kompleks yg trjdi krn adanya interaksi antara individu dg lingkungannya (hasilnya: perubahan tingkah laku).

Pembelajaran: adl adanya interaksi antara guru dg siswa dlm rangka mencapai tujuan yg ditetapkan (PBM).

Prinsip2 pengajaran

1. prinsip perkembangan= perubahan kearah lebih baik

2. prinsip perbedaan individual= berhub dg kemampuan

3. prinsip minat dan kebutuhan= menyesuaikan pengajaran dg kebutuhan

4. prinsip aktivitas= apabila masing2 siswa ad keterlibatan (fisik, mental, intelektual, emotional)

5. prinsip motivasi= media, conth konkret (dr dlm & luar)

pengertian strategi

G. ELY strategi adl cara2 yg dipilih utk meyampaikan materi pljrn dlm lingk instruksional yg dpt memberikan pengalaman bljr

DICK & CAREY strategi terdiri atas semua komponen materi, instruksi, dan prosedur yg digunakan utk mencapai tujuan.

DAVIES strategi adl pola umum/ keseluruhan utk mencapai tujuan.

SHIRLY strategi adl keputusan2 bertindak yg diarahkan utk mencapai tujuan .

SALUSU strategi adl seni menggunakan kecakapan dan sumber daya utk mencapai tujuan.

DEPDIKNAS strategi pembelajaran merupakan cara pandang dan pola pikir guru dlm mengajar.

SBM yg efektif adl (DAP) development appropiate praktis yg berorientasi pd karakteristik perkemb anak. DAP mengacu pd dimensi umur, dimensi individual. SBM merupakan perbuatan mengajar yg mengacu pd perbuatan yg kompleks menuntut ketrampilan tingkat tinggi, harus dpt mengatur berbagai komponen, dan dpt menyelaraskan. Bagaimana anak belajar?? VYGOTSKY yaitu guru dpt mengembangkan belajar anak itu dg menetapkan Zone of Proximal Development (ZPD).

Hakikat mengajar yaitu penyampaian pesan 1.pengetahuan (kognitif) 2.sikap/nilai (afektif) 3.ketrampilan (psikomotor)

KOMPONEN KBM

1. tujuan

2. isi pelajaran

3. metode

4. sasaran didik (siswa)

5. guru (pengajar)

6. media (sumber)

7. evaluasi

8. lingkungan.

Kedudukan metode dlm belajar mengajar

(1)sbg alat motivasi ekstrinsik (2)sbg salah satu strategi pengajaran (3)sbg alat utk mencapai tujuan

Faktor2 yg mempengaruhi pemilihan metode

(1)peserta didik (karakteristik) (2)tujuan (acuan dlm memilih materi,metode) (3)situasi (4)fasilitas (sarana & prasarana) (5)guru

Metode2 mengajar

Pemberian ceramah, Tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, pemberian tugas, demonstrasi, eksperimen, simulasi, Inkuiri (penemuan), pengajaran unit.

Sumber belajar beberapa manfaat

1. memberikan pengalaman belajar yg konkrit

2. menyajikan sesuatu yg tdk mungkin di lihat langsung.

3. memperluas cakrawala sajian

4. memberi informasi yg akurat dan terbaru

5. membantu memecahkan masalah pend.

6. merangsang siswa utk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.

Faktor2 yg mempengaruhi sumber belajar

1. perkembangan teknologi

2. nilai2 budaya setempat

3. keadaan ekonomi

4. keadaan pemakai

kriteria pemilihan sumber belajar

1. sesuai tujuan pembelajaran

2. mudah diperoleh

3. praktis & sederhana

4. ekonomis

5. bersifat fleksibel

Selasa, 29 Desember 2009

Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Indonesia Sesuai Dengan Ejaan yang Disempurnakan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA SESUAI DENGAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN


Disusun oleh :

MUHAMMAD NURUDDIN

071644036

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

TAHUN 2009

A. JUDUL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA SESUAI DENGAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

B. LATAR BELAKANG

Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada para siswa di sekolah. Anak usia sekolah dasar pada umumnya belum fasih dan belum lancar berbahasa Indonesia baik segi penulisan maupun pelafalan. Dimasa itu perkembangan pengetahuan anak masih terfokus pada aspek menirukan, menghafal apa yang ada disekitar dimana anak itu berada. Seperti di lingkungan sekolah, di lingkungan keluarga, dan di lingkungan masyarakat. Lingkungan tersebut dapat berpengaruh secara langsung baik pengaruh positif maupun negative terhadap perkembangan anak pada aspek secara menyeluruh, seperti kemampuan membaca menulis dan sebagainya. Tak heran apabila mata pelajaran ini kemudian diberikan sejak masih di bangku SD hingga lulus SMA. Dari situ diharapkan siswa mampu menguasai, memahami dan dapat mengimplementasikan keterampilan berbahasa. Seperti membaca, menyimak, menulis, dan berbicara.

Pelajaran Bahasa Indonesia mulai dikenalkan di tingkat sekolah sejak kelas 1 SD. Seperti ulat yang hendak bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Mereka memulai dari nol. Pada masa tersebut materi pelajaran Bahasa Indonesia hanya mencakup membaca, menulis sambung serta membuat karangan singkat. Baik berupa karangan bebas hingga mengarang dengan ilustrasi gambar. Sampai ke tingkat-tingkat selanjutnya pola yang digunakan juga praktis tidak mengalami perubahan yang signifikan. Pengajaran Bahasa Indonesia yang monoton telah membuat para siswanya mulai merasakan gejala kejenuhan akan belajar Bahasa Indonesia. Hal tersebut diperparah dengan adanya buku paket yang menjadi buku wajib. Sementara isi dari materinya terlalu luas dan juga cenderung bersifat hafalan yang membosankan. Inilah yang kemudian akan memupuk sifat menganggap remeh pelajaran Bahasa Indonesia karena materi yang diajarkan hanya itu-itu saja.

Orang tua pun tidak punya banyak waktu untuk anak- anaknya. Pada jam pelajaran di sekolah terutama jam pelajaran bahasa Indonesia sangat terbatas sekali, lingkungan masyarakat juga kurang mendukung. Biasanya dalam masyarakat, kebanyakan masih menggunakan bahasa Jawa.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasi berbagai masalah sebagai berikut:

1. Apakah alokasi waktu pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah kurang?

2. Apakah ada kesalahan dengan pola pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah?

3. Bagaimana cara yang terbaik untuk mengajar dan belajar berbahasa Indonesia yang baik, mudah, dan menarik?

D.TUJUAN

Atas dasar judul MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA SESUAI DENGAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN. Tujuan rencana penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh gambaran tentang alokasi waktu yang dibutuhkan dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Mempelajari dan mengungkapkan Apakah ada kesalahan dengan pola pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah.

3. Mengkaji Bagaimana cara yang terbaik untuk mengajar dan belajar berbahasa Indonesia yang baik, mudah, dan menarik.

E. MANFAAT

Dalam rencana penulisan karya ilmiah yang berjudul “MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA SESUAI DENGAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN.” mempunyai manfaat secara umum atau khusus. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Secara umum, hasil rencana penulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para guru yang mengajar di kelas

2. Secara khusus manfaat laporan ini adalah :

2.1.Bagi penulis, penulisan ini merupakan suatu wadah untuk mengaktualisasikan kreativitas dan sebagai batu loncatan untuk meningkatkan kemampuan penulis didalam rencana penulisan karya ilmiah.

2.2.Bagi penulis yang akan datang, rencana penulisan karya ilmiah. ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi penulis selanjutnya.

2.3.Bagi guru, dapat memberikan apa yang terbaik bagi siswa didiknya ketika melaksanakan proses KBM dalam kelas.

Bagi instansi lain, penulisan yang dilakukan mahasiswa, termasuk penulisan dalam rencana penulisan karya ilmiah ini sangat bermanfaat bagi dinas pendidikan ketika akan memberikan pengarahan atau mensosialisasikan tentang garis besar apa yang harus dilakukan oleh guru ketika mengadakan proses KBM.

F. KAJIAN TEORI

Mata pelajaran Pendidikan Bahasa Indonesia diberikan sejak masih di bangku SD hingga lulus SMA. Dari situ diharapkan siswa mampu menguasai, memahami dan dapat mengimplementasikan keterampilan berbahasa. Seperti membaca, menyimak, menulis, dan berbicara Logikanya, mereka merasakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di bangku sekolah. Selama itu pula mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak pernah absen menemani mereka.

Tetapi, luar biasanya, kualitas berbahasa Indonesia para siswa masih saja jauh dari apa yang dicita-citakan sebelumnya. Yaitu untuk dapat berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kesalahan-kesalahan dalam berbahasa Indonesia baik secara lisan apalagi tulisan yang klise masih saja terlihat. Seolah-olah fungsi dari pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah tidak terlihat maksimal.

Selama ini pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah cenderung konvesional, bersifat hafalan, penuh jejalan teori-teori linguistik yang rumit. Serta tidak ramah terhadap upaya mengembangkan kemampuan berbahasa siswa. Hal ini khususnya dalam kemampuan membaca dan menulis. Pola semacam itu hanya membuat siswa merasa jenuh untuk belajar bahasa Indonesia. Pada umumnya para siswa menempatkan mata pelajaran bahasa pada urutan buncit dalam pilihan para siswa. Yaitu setelah pelajaran-pelajaran eksakta dan beberapa ilmu sosial lain. Jarang siswa yang menempatkan pelajaran ini sebagai favorit. Hal ini semakin terlihat dengan rendahnya minat siswa untuk mempelajarinya dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Melihat adanya metode pengajaran bahasa yang telah gagal mengembangkan keterampilan dan kreativitas para siswa dalam berbahasa. Hal ini disebabkan karena pengajarannya yang bersifat formal akademis, dan bukan untuk melatih kebiasaan berbahasa para siswa itu sendiri.

Setelah melihat pada ilustrasi dari pola pengajaran tersebut kita melihat adanya kelemahan - kelemahan dalam pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah. KBM belum sepenuhnya menekankan pada kemampuan berbahasa, namun lebih pada penguasaan materi. Hal ini terlihat dari porsi materi yang tercantum dalam buku paket lebih banyak diberikan dan diutamakan oleh para guru bahasa Indonesia. Sedangkan pelatihan berbahasa yang sifatnya lisan ataupun praktek hanya memiliki porsi yang jauh lebih sedikit. Padahal kemampuan berbahasa tidak didasarkan atas penguasaan materi bahasa saja, tetapi juga perlu latihan dalam praktek kehidupan sehari-hari.

Tips yang terbaik untuk mengajar dan belajar berbahasa Indonesia yang baik , mudah dan menarik , sebagai berikut :


- Melalui percakapan , puisi , drama , berpantun , bercerita , berpidato, dan membaca , untuk menampilkan anak - anak. Guru harus benar - benar sudah mempersiapkan pokok bahasan yang akan diajarkan berupa naskah. Selanjutnya mengadakan latihan - latihan yang sudah dilakukan oleh anak - anak . Bilamana perlu, bisa ditampilkan melalaui kegiatan panggung yang diselenggarakan di sekolah atau dilombakan .Dengan cara tersebut di atas disamping mendidik anak - anak untuk berani tampil sekaligus menjadikan anak tersebut lebih percaya diri.
- Pengajaran Bahasa Indonesia di kelas I dan II ditekankan pada bentuk tulisan ,membaca, dan pemahaman tiap kata . Kalau siswa sudah mampu menguasai
perbendaharaan
kata yang banyak dan sudah bisa membuat kalimat sendiri maka siswa tersebut baru bisa membuat karangan singkat dari buku yang pernah mereka baca.
- Tulisan siswa Kelas I dan II masih cenderung kurang bagus , guru harus bisa melatih siswa untuk menulis tegak bersambung yang baik dan benar . Bila tulisan anak sudah cukup baik dan benar maka dengan mudah guru mengajak siswa untuk belajar Bahasa Indonesia
- Metode permainan , seperti : teka teki silang dan kata berkait
- Mengadakan kunjungan rutin ke perpustakaan sekolah , siswa dapat membaca dan meminjam buku - buku yang bermanfaat sekaligus menambah pengetahuan mereka

G. METODOLOGI

1. Rencana Penulisan

Rencana adalah seperangkat wawasan filosofis yang berkaitan dengan hakekat fakta yang akan digarap dan gambaran cara yang akan digunakan untuk menangkap dan memakainya. Rencana penulisan yang berbeda akan menghasilkan penafsiran yang berbeda. Rencana penulisan yang digunakan adalah rencana penulisan kuantitatif.

2. Populasi dan Sampel

Populasi artinya komponen dari bagian yang akan ditulis, disini populasi adalah semua individu, barang atau peristiwa yang ada pada daerah penulisan karya ilmiah dimana kenyataan- kenyataan yang diperoleh dari sample itu akan digeneralisasikan. Dalam rencana penulisan karya ilmiah ini yang akan digeneralisasikan adalah prosedur metodologi yang tepat, yaitu menentukan populasi lebih dahulu secara tegas, memuat batas dan luas populasinya. Menurut Winarno Surahmad, Dasar & Teknik Research, Pengantar metodologi Ilmiah, menyatakan :

“Populasi adalah semua individu, untuk siapa kenyataan yang diperoleh dari sampel itu digeneralisasikan”.(Winarno Surahmad, 1979 : 82).

Sebagaimana pengertian populasi tersebut diatas, maka populasi yang dimaksud ialah suatu kesatuan dari individu tertentu yang dijadikan obyek penulisan. Adapun luas dan batasnya populasi dalam rencana penulisan karya ilmiah ini adalah siswa di SDN Kedunggede I, Kec. Dlanggu, Kab. Mojokerto.

Untuk menentukan jangan sampai terjadi rencana penulisan karya ilmiah yang kurang terarah pada obyek dan tujuan, maka penulis sebenarnya dalam rencana penulisan karya ilmiah perlu menggunakan penarikan sample.

“Penarikan sample adalah penarikan sebagian populasi untuk mewakili seluruh populasi yang ada dalam obyek rencana penulisan karya ilmiah”. (Winarno Surahmad, 1975 : 82).

Setelah mengetahui penjelasan masalah sampel tadi, penulis melihat kepada obyek yang ditulis untuk menentukan sampelnya dalam rencana penulisan karya ilmiah. Dalam rencana penulisan karya ilmiah ini penulis mengambil 20 siswa di SDN Kedunggede I, Kec. Dlanggu, Kab. Mojokerto.

H. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

1. Rencana Awal

- Mengambil gambaran dari hasil pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat SD.

- Bagaimana menerapkan kemampuan berbahasa indonesia dengan ejaan yang disempurnakan.

2. Tindakan

- Memberikan pengarahan dan menekankan pada bentuk tulisan ,membaca, dan pemahaman tiap kata sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.

3. Pengamatan

- Kebanyakan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kurang memperhatikan teknik penulisan yang sesuai dengan ejaan yang sudah disempurnakan.

4. Refleksi

- Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa indonesia sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Guru Bahasa Indonesia harus memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran bahasa yang langsung berhubungan dengan aspek pembelajaran menulis, kosakata, berbicara, membaca, dan kebahasaan.

I. TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data dilakukan secara berkesinambungan mulai awal hingga selesainya penulisan karya ilmiah secara bersamaan. Dari tes menulis dinilai berdasarkan lima unsur: tulisan tangan (menulis rapi), ejaan, tanda baca, panjangnya karangan, dan kualitas bahasa yang digunakan. Bobot dalam semua skor adalah tulisan (15%), ejaan (15%), tanda baca (15%), panjang tulisan (20%), dan kualitas tulisan (35%).

J. PENGOLAHAN DATA

Setelah data terkumpul maka selanjutnya diadakan identifikasi dan diolah untuk mendapatkan hasil secara kuantitatif.

Hanya 19% anak bisa menulis dengan tulisan tegak bersambung dan rapih. Sedangkan 64% bisa membaca rapih tetapi tidak bersambung.
Hanya 16% anak menulis tanpa kesalahan ejaan dan 52% anak bisa menulis dengan ejaan yang baik (sebagian besar kata dieja dengan benar), sementara lebih dari 30% dari kasus menulis dengan kesalahan ejaan yang parah atau sangat parah. 58 % anak memberi tanda baca pada tulisan mereka dengan baik (dikategorikan bagus atau sempurna), sementara itu lebih dari 35% kasus anak yang menulis dengan kesalahan tanda baca dan dikategorikan kurang atau sangat kurang. 58% siswa menulis lebih dari setengah halaman dan 44% siswa isi tulisannya yang dinilai baik, yaitu gagasannya diungkapkan secara jelas dengan urutan yang logis. Pada umumnya anak kurang dapat mengelola gagasannya secara sistematis.

K. KESIMPULAN

Alasan mengapa begitu banyak anak yang mengalami kesulitan dalam menulis karangan dengan kualitas dan panjang yang memuaskan serta dengan menggunakan ejaan dan tanda baca yang memadai ialah anak-anak di banyak kelas jarang menulis dengan kata- kata mereka sendiri. Mereka lebih sering menyalin dari papan tulis atau buku pelajaran. Dari data tersebut menggambarkan hasil dari KBM Bahasa Indonesia di SD masih belum maksimal. Walaupun jam pelajaran Bahasa Indonesia sendiri memiliki porsi yang cukup banyak.

Selain itu, siswa dan guru memerlukan bahan bacaan yang mendukung pengembangan minat baca, menulis dan apreasi sastra. Untuk itu, diperlukan buku-buku bacaan dan majalah sastra (Horison) yang berjalin dengan pengayaan bahan pengajaran Bahasa Indonesia. Kurangnya buku-buku pegangan bagi guru, terutama karya-karya sastra mutakhir (terbaru) dan buku acuan yang representatif merupakan kendala tersendiri bagi para guru. Koleksi buku di perpustakaan yang tidak memadai juga merupakan salah satu hambatan bagi guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah perpustakaan sekolah hanya berisi buku paket yang membuat siswa malas mengembangkan minat baca dan wawasan mereka lebih jauh.

L. DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud

Sutrisno, Hadi. 1991. Metodologi Research 2. Yogyakarta: Lembaga Penelitian UGM

www.google.com_bahasa Indonesia sesuai EYD

www.google.com_kesulitan berbahasa Indonesia

www.google.com_materi inti sd

www.wikipedia.org_bahasa Indonesia sekolah dasar